Pages

Minggu, 16 Desember 2012

JANGAN BENCI AKU, MAMA..


Dua puluh tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak  laki-laki, wajahnya lumayan tampan namun terlihat agak bodoh. Sam, suamiku, memberinya nama Eric. Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak ini memang agak terbelakang. Saya berniat memberikannya kepada orang lain saja untuk dijadikan budak atau pelayan. Namun Sam mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya membesarkannya juga. Di tahun kedua setelah Eric dilahirkan saya pun melahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik mungil. Saya menamainya Angelica. Saya sangat menyayangi Angelica, demikian juga Sam. Seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan dan membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah. Namun tidak demikian halnya dengan Eric. Ia hanya memiliki beberapa stel pakaian butut. Sam berniat membelikannya, namun saya selalu melarangnya dengan dalih penghematan uang keluarga. Sam selalu menuruti perkataan saya.

Saat usia Angelica 2 tahun Sam meninggal dunia. Eric sudah berumur 4 tahun kala itu. Keluarga kami menjadi semakin miskin dengan hutang yang semakin menumpuk. Akhirnya saya mengambil tindakan yang akan membuat saya menyesal seumur hidup. Saya pergi meninggalkan kampung kelahiran saya beserta Angelica. Eric yang sedang tertidur lelap saya tinggalkan begitu saja. Kemudian saya tinggal di sebuah gubuk setelah rumah kami laku terjual untuk membayar hutang. Setahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun.. telah berlalu sejak kejadian itu.

Saya telah menikah kembali dengan Brad, seorang pria dewasa. Usia Pernikahan kami telah menginjak tahun kelima. Berkat Brad, sifat-sifat buruk saya yang semula pemarah, egois, dan tinggi hati, berubah sedikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang. Angelica telah berumur 12 tahun dan kami menyekolahkan dia di asrama putri sekolah perawatan. Tidak ada lagi yang ingat tentang Eric dan tidak ada lagi yang mengingatnya.

Sampai suatu malam. Malam di mana saya bermimpi tentang seorang anak. Wajahnya agak tampan namun tampak pucat sekali. Ia melihat ke arah saya. Sambil tersenyum ia berkata, "Tante, Tante kenal mama saya? Saya lindu cekali pada Mommy!" Setelah berkata demikian ia mulai beranjak pergi, namun saya menahannya, "Tunggu..., sepertinya saya mengenalmu. Siapa namamu anak manis?"
"Nama saya Elic, Tante."
"Eric? Eric... Ya Tuhan! Kau benar-benar Eric?"
Saya langsung tersentak dan bangun. Rasa bersalah, sesal dan berbagai perasaan aneh lainnya menerpa diri saya saat itu juga. Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu seperti sebuah film yang diputar dikepala saya. Baru sekarang saya menyadari betapa jahatnya perbuatan saya dulu. Rasanya seperti mau mati saja saat itu. Ya, saya harus mati..., mati..., mati... Ketika tinggal seinchi jarak pisau yang akan saya goreskan ke pergelangan tangan, tiba-tiba bayangan Eric melintas kembali di pikiran saya. Ya Eric, Mommy akan menjemputmu Eric...
Sore itu saya memarkir mobil biru saya di samping sebuah gubuk, dan Brad dengan pandangan heran menatap saya dari samping.
"Mary, apa yang sebenarnya terjadi?"
"Oh, Brad, kau pasti akan membenciku setelah saya menceritakan hal yang telah saya lakukan dulu." Tapi aku menceritakannya juga dengan terisak-isak. ..
Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia telah memberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian. Setelah tangis saya reda, saya keluar dari mobil diikuti oleh Brad dari belakang. Mata saya menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter dari hadapan saya. Saya mulai teringat betapa gubuk itu pernah saya tinggali beberapa bulan lamanya dan Eric.. Eric... Saya meninggalkan Eric di sana 10 tahun yang lalu. Dengan perasaan sedih saya berlari menghampiri gubuk tersebut dan membuka pintu yang terbuat dari bambu itu. Gelap sekali... Tidak terlihat sesuatu apa pun! Perlahan mata saya mulai terbiasa dengan kegelapan dalam ruangan kecil itu. Namun saya tidak menemukan siapapun juga di dalamnya. Hanya ada sepotong kain butut tergeletak di lantai tanah.
Saya mengambil seraya mengamatinya dengan seksama... Mata mulai berkaca-kaca, saya mengenali potongan kain tersebut sebagai bekas baju butut yang dulu dikenakan Eric sehari-harinya. .. Beberapa saat kemudian, dengan perasaan yang sulit dilukiskan, saya pun keluar dari ruangan itu... Air mata saya mengalir dengan deras. Saat itu saya hanya diam saja. Sesaat kemudian saya dan Brad mulai menaiki mobil untuk meninggalkan tempat tersebut. Namun, saya melihat seseorang di belakang mobil kami. Saya sempat kaget sebab suasana saat itu gelap sekali. Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor. Ternyata ia seorang wanita tua. Kembali saya tersentak kaget manakala ia tiba-tiba menegur saya dengan suaranya yang parau.

"Heii...! Siapa kamu?! Mau apa kau kemari?!"
Dengan memberanikan diri, saya pun bertanya, "Ibu, apa ibu kenal dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sini?" Ia menjawab, "Kalau kamu ibunya, kamu sungguh perempuan terkutuk! Tahukah kamu, 10 tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini, Eric terus menunggu ibunya dan memanggil, 'Mommy..., mommy!' Karena tidak tega, saya terkadang memberinya makan dan mengajaknya tinggal Bersama saya. Walaupun saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung sampah, namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu! Tiga bulan yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini. Ia belajar menulis setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini untukmu..."

Saya pun membaca tulisan di kertas itu...
"Mommy, mengapa Mommy tidak pernah kembali lagi...?
Mommy marah sama Eric, ya? Mom, biarlah Eric yang pergi saja, tapi Mommy harus berjanji kalau Mommy tidak akan marah lagi sama Eric. Bye, Mom..." Saya menjerit histeris membaca surat itu.
"Bu, tolong katakan... katakan di mana ia sekarang? Saya berjanji akan menyayanginya sekarang! Saya tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Tolong katakan..!!"
Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras.

"Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Ia meninggal di belakang gubuk ini. Tubuhnya sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi menunggumu ia rela bertahan di belakang gubuk ini tanpa ia berani masuk ke dalamnya. Ia takut apabila Mommy-nya datang, Mommy-nya akan pergi lagi bila melihatnya ada di dalam sana ... Ia hanya berharap dapat melihat Mommy-nya dari belakang gubuk ini... Meskipun hujan deras, dengan kondisinya yang lemah ia terus bersikeras menunggu Nyonya di sana .
Nyonya,dosa anda tidak terampuni!"
Saya kemudian pingsan dan tidak ingat apa-apa lagi.
(kisah nyata di Irlandia utara)

Kamis, 29 November 2012

Ya Allah...
Terima kasih karena Engkau selalu mengasihi kami secara berkelimpahan tiada batas setiap saat.

Ya Allah....
Bantulah dan bimbinglah kami agar dapat berdo'a kepada Mu dengan sepenuh hati & perasaan kami.
Memasrahkan semua masalah, beban, hambatan, fikiran, jiwa, hati & seluruh diri kami seutuhnya kepada Mu.

Ya Allah...
Terangilah hati kami agar semua kemarahan, kesombongan dibersihkan dan digantikan dengan cahaya & kasih Mu

Jumat, 23 November 2012

Zivilia - Aishiteru

Kamis, 03 Mei 2012

Jilbab Meidiani


Jilbab praktis langsung pakai tanpa pet berbahan denim motif floral korea yg dingin dan lembut saat dipakai. Dilengkapi dgn daleman jilbabnya yg motifnya bs dipakai bolak balik antara motif floral dan polos.


warna yg tersedia : hitam ,abu-abu,ungu,hijau toska,biru toska, krem

HARGA RETAIL 90rb

Pemesanan : hub : 08.5665.1881.2

Kamis, 29 Maret 2012

Kumbang Rove

SERANGAN SERANGGA TOMCAT
Nama Hewan ini adalah KUMBANG ROVE. Kumbang Rove atau lebih dikenali juga dengan nama daerah Semut Semai, Semut Kayap atau Charlie. Kumbang ini mempunyai ukuran kurang daripada 1 cm panjang. Badannya berwarna kuning gelap di bagian atas, bawah abdomen dan kepala berwarna gelap. Bagian tengah abdomen yang berwarna hijau tua mempunyai sepasang sayap keras. Biasanya, kumbang ini kelihatan merangkak di kawasan sekeliling dengan menyembunyikan sayapnya dan dalam sekali pandang ia lebih menyerupai semut. Apabila diganggu kumbang ini akan menaikkan bahagian abdomen supaya kelihatan seperti kala jengking untuk menakutkan
musuh. Yang Menyebabkan Reaksi Kulit Kumbang ini tidak menyengat atau menggigit. Cairan hemolimf yang terdapat di dalam badan (kecuali sayap) kumbang ini mengandungi racun sentuhan hewan yang paling berbisa di dunia. Toksin ini dikenali sebagai &lsquo:paederin&rsquo: (C24 H43 O9 N) dinamakan dalam tahun 1953. Cairan ini disinyalir 12x lebih mematikan dari bisa ular kobra. Tomcat otomatis akan mengeluarkan cairan apabila terjadi sentuhan atau benturan dengan kulit manusia secara langsung. Bisa juga dengan sentuhan tidak langsung melalui handuk, baju atau alat lain yang tercemar oleh racun tomcat tersebut. Itu sebabnya, jika sudah terkena dermatitis otomatis seperti seprei dan uba rampe-nya, handuk maupun alat-alat yang disinyalir terkena racun tomcat harus dibersihkan. Bersentuhan dengan kumbang ini saat merayap atau tidur, menghancurkannya pada badan atau mengosok dengan jari yang kotor akan menyebabkan konjunktivitis dan penyakit kulit yang teruk yang dikenali sebagai &lsquo:dermatitis linearis&rsquo:, &lsquo:paederus (kumbang rove/ staphylinidae) dermatitis&rsquo:.
Jika ruam terjadi setelah terjadi kontak dengan kumbang ini:
1. Jika anda bersentuhan dengan kumbang ini, segera cuci bagian yang terkena dengan sabun dan air.
2. Mereka yang mengalami reaksi kulit yang parah (kayak gw) hendaklah mendapat perawatan medis.
3. Bagi penderita yg mengalami perbanyakan ruam, pastikan tiada lagi serangga ini di
tempat tidur dan tutup semua jendela ketika menjelang malam.
4. Bahan antiseptik seperti larutan potassium permanganate (KMnO4) boleh digunakan untuk mencuci.
5. Bahan antiseptik dicampur dengan krim steroid dengan kekuatan rendah
dapat mengurangi luka yg telah pecah.
6. Terakhir,jangan sampai luka yg masih basah terkena sinar matahari,karena dapat menyyebabkan bekas hitam yang sulit di hilangkan.
Untuk pengobatannya&hellip: gunakan saja Salep Acyclovir 5% yang bisa didapatkan di Toko Obat / Apotek terdekat..ada yang bilang pake getah lidah buaya bisa juga but bagi gw eman2 cozlukanya ntar malah jadi item&hellip:
Pasalnya karena dianggap sama dengan dompo tak jarang yang diobati dengan obat antivirus baik topikal maupun oral. Penggunaan obat tradisional semacam daun bobokan atau lidah buaya juga kurang dianjurkan. Pasalnya, bisa saja malah menyebabkan alergi. &rdquo:Sebab seharusnya diobati dengan obat anti radang dan apapun jenis herpesnya sebaiknya konsultasikan dengan dokter sesegera mungkin

Rabu, 11 Januari 2012

Ya Rabb


My Child... Za

My Child... so cute..

Search